MINGGU KE 2 PASKA
YOHANES 20: 19-31
TUHAN, TAMBAHKANLAH IMAN KAMI!
Blaise Pascal, seorang ahli filsafat dari Prancis pernah mengemukakan sebuah argumentasi yang mendorong orang untuk percaya kepada Allah. Dia mengatakan: “Kalau saya percaya bahwa Allah ada dan ternyata kemudian Allah tidak ada, maka saya tidak akan kehilangan apa-apa. Tetapi kalau saya percaya bahwa Allah tidak ada, tetapi ternyata kemudian Allah ada, maka saya akan kehilangan segala-galanya”.
Apa yang mau dikatakan oleh Blaise Pascal itu ialah bahwa percaya kepada Allah atau beriman kepada Allah adalah sangat penting. Tidak ada ruginya kalau kita beriman kepada Allah walaupun kemudian ternyata, misalnya, Allah itu tidak ada. Tetapi kita akan kehilangan segala-gala kalau kita tidak beriman kepada Allah dan ternyata kemudian Allah itu ada.
*********
Beriman kepada Allah atau mempunyai iman terhadap Allah berarti mengakui sejumlah kebenaran tentang Allah sebagaimana dirumuskan dalam doa “Aku Percaya”. Namun lebih dari itu, beriman kepada Allah mengandung arti menyerahkan diri kepada Allah Penguasa atas kehidupan. Iman seperti itulah yang dimiliki oleh Abraham di dalam Kitab Suci Perjanjian Lama atau Bunda Maria di dalam Perjanjian Baru yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada rencana Allah. Penyerahan diri seorang yang beriman kepada Allah bukan terutama karena bukti-bukti ilmiah mengenai keberadaan Allah, melainkan karena keyakinan bahwa Allah tidak mungkin mengecewakannya.
Pada masa ini, manusia hidup dalam suatu era yang sulit dibayangkan sebelumnya. Kemmajuan teknologi yang luar biasa telah membawa manusia kepada kepercayaan diri yang berlebihan. Dia menganggap bahwa segala persoalan di bumi ini pasti bisa diatasi dengan kemampuan teknologi dan tidak perlu mengandalkan kekuasaan Allah. Banyak hal yang sebelumnya sulit dijelaskan dan dikembalikan kepada Allah, kini dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan. Kepercayaan diri manusia yang berlebihan itu membuat manusia sulit percaya kepada Allah.
Orang-orang seperti ini membutuhkan pembuktian-pembukitan ilmiah mengenai keberadaan Allah. Mereka mendasarkan imannya pada perhitungan-perhitungan rasional. Mereka seolah-olah mau mengatakan: “Tunjukkanlah Allah itu kepada kami dan baru sesudah itu kami percaya”. Salah satu contoh dari tipe orang semacam itu adalah rasul Thomas sebagaimana diceriterakan di dalam Injil tadi. Thomas tidak percaya teman-temannya bahwa mereka melihat Yesus yang sudah bangkit. Dia hanya akan percaya kalau dia memperoleh bukti-bukti yang meyakinkan, yakni bekas luka pada kaki, tangan, dan lambung Yesus.
Atas dasar ketidak-percayaan Thomas itu, seminggu kemudian Yesus menampakkan diri lagi dan Thomas juga hadir bersama para murid. Yesus menyuruh Thomas memasukkan jarinya ke dalam bekas luka-luka Yesus karena ia membutuhkan pembuktian yang bisa dilihat dan diraba. Namun Thomas tidak berani. Yesus lalu menegurnya dengan berkata: “Karena engkau telah melihat maka engkau percaya. Berbahagialah yang tidak melihat, namun percaya”.
**********
Sama seperti Thomas, kitapun mungkin kadang-kadang mengalami kegoncangan ketika kita mengalami krisis atau kesulitan di dalam hidup. Dalam keadaan seperti itu, kita membutuhkan pertolongan Tuhan. Pengalaman para rasul menunjukkan bahwa keterbukaan terhadap Yesus yang bangkit menjadi kekuatan bagi mereka untuk kembali menjadi rasul yang teguh. Hampir semua rasul itu mati sebagai martir karena membela iman mereka akan Yesus. Karena itu, marilah kita berdoa: “Tuhan tambahkanlah iman kami”agar kitapun mampu berkorban demi Yesus. Tuhan memberkati kita. Amen.
Смотрите видео Tuhan, Tambahkanlah Iman Kami - Renungan Inspiratif Minggu Kedua Masa Paskah, 7 April 2024. онлайн без регистрации, длительностью часов минут секунд в хорошем качестве. Это видео добавил пользователь Bernardus Raho 05 Апрель 2024, не забудьте поделиться им ссылкой с друзьями и знакомыми, на нашем сайте его посмотрели 450 раз и оно понравилось 20 людям.