Perumpamaan Tentang Talenta - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 33, 19 November 2023.

Опубликовано: 17 Ноябрь 2023
на канале: Bernardus Raho
404
32

MINGGU BIASA KE-33
Ams.31:10-13.19-20; 1Tes.5:1-6
Mat. 25:14-30


PERUMPAMAAN TENTANG TALENTA
Anthony de Melo pernah bercerita tentang seorang petani yang menemukan sebutir telur burung elang. Petani itu menempatkan telur burung elang itu bersama telur ayam untuk dierami induk ayam. Ketika telur-telur ayam itu menetas, telur elang itu pun turut menetas dan dibesarkan seperti anak-anak ayam. Selama hidupnya, elang itu berbuat seperti ayam: mengais tanah untuk mendapat makanan, berkotek seperti layaknya seekor ayam, tapi tak pernah terbang jauh. Ia selalu menduga bahwa ia adalah seekor ayam. Tahun-tahun berlalu dan elang itu pun menjadi tua dengan tidak pernah mengembangkan kemampuannya sebagai burung elang.
Pada suatu hari, dia melihat seekor burung perkasa di angkasa biru. Burung itu melayang-layang dengan dan indah dan lincah melawan tiupan angin. Dia meliuk-liuk menembusi awan sebelum bertengger di atas pohon yang sangat tinggi. Dia bertanya dengan rasa kagum kepada ayam di sebelahnya, “Burung apakah itu?” Ayam itu menjawab, “Itu adalah burung elang, raja segala burung. Tetapi tidak usah terlalu dipikirkan, dia itu berbeda dari kita. Dia itu elang, sedangkan kita adalah ayam.” Maka, elang itu pun tidak memikirkan lagi. Akhirnya, dia mati dengan tetap berpikir bahwa ia adalah seekor ayam dan bukannya seekor elang.”
********
Sayang, elang itu tidak menyadari kemampuannya sebagai burung elang dan karena itu tidak mampu bertindak sebagai burung elang. Ia tidak mengira bahwa ia adalah seekor elang yang bisa terbang tinggi dengan kemampuan-kemampuan luar biasa untuk membedah angkasa. Hal yang sama juga terjadi pada manusia. Sebagai manusia, ia mungkin dianugerahi bakat-bakat dan kemampuan-kemampuan yang istimewa. Tetapi bakat-bakat itu tidak dikembangkan sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih besar.
********
Dalam Injil hari ini, Yesus mengecam orang yang tidak mendaya-gunakan bakat dan kemampuannya melalui sebuah perumpamaan. Di dalam perumpamaan itu, Yesus membandingkan Kerajaan Surga itu dengan seorang tuan yang hendak bepergian ke luar negeri. Dia lalu menyerahkan uangnya kepada hamba-hambanya untuk dikembangkan masing-masing menurut kemampuannya. Ada yang menerima lima, ada dua, dan yang satu talenta. Semua berusaha mengembangkan uang tuannya kecuali yang mendapat satu talenta. Lama sesudah berada di luar negeri, tuan itu pulang dan meminta pertanggungan-jawab dari hamba-hambanya. Setiap orang yang telah mengembangkan uangnya tentu saja dipuji oleh tuannya itu. Mereka telah setia dan dapat dipercayai di dalam hal kecil. Oleh karena itu, mereka akan diberi tanggung jawab yang lebih besar lagi. Sekarang, mereka boleh masuk dan turut mengambil bagian dalam kebahagiaan tuannya. Sementara itu orang yang ketiga mengembalikan uang tuannya itu dengan alasan bahwa dia takut mengembangkan uang itu karena menurut pengalamannya bahwa tuannya itu kejam dan tidak adil.
*********
Apakah yang dimaksudkan dengan talenta atau uang di dalam perumpamaan tadi? Talenta-talenta atau uang di dalam perumpamaan tadi bisa berarti bakat-bakat, kemampuan-kemampuan, atau hal-hal baik yang ada dalam diri kita. Hal-hal itu hanya bisa bertumbuh kalau dikembangkan. Elang di dalam cerita tadi, tidak bisa menjadi elang karena ia tidak mengembangkan kemampuannya sebagai elang, tetapi tetap bertahan hidup sebagai ayam.
Tetapi talenta di dalam perumpamaan itu bisa juga berarti iman yang kita terima dari Allah. Iman itu harus dikembangkan. Dalam usaha mengembangkan iman itu, kita mesti memiliki mental pedagang. Pedagang yang menyembunyikan hartanya di dalam tanah adalah pedagang yang tidak berguna dan bodoh. Dia harus mengembangkan hartanya agar bisa menjadi lebih banyak.
Demikianpun halnya dengan orang-orang Kristen. Dia harus mengembangkan imannya supaya ia menjadi semakin kaya. Iman adalah suatu talenta besar yang dianugerahkan Allah kepada kita. Oleh sebab itu, iman itu harus dikembangkan dan tidak boleh disia-siakan. Iman itu harus bertumbuh dan bukannya dikuburkan di dalam tanah. Kita tidak cukup menjaga iman yang kita terima waktu permandian. Tetapi kita harus berusaha mengembangkan iman itu menjadi sesuatu yang hidup, sehingga segala sesuatu yang kita lakukan mestinya didasarkan pada iman yang kita miliki. Tetapi persoalannya adalah sejauh mana kita telah melakukan sesuatu di dalam hidup ini dengan dengan mendasarkannya pada iman? Sering kali kita mengamati ada kesenjangan antara iman dan perbuatan. Karena itu, tantangan Yesus dalam Injil hari ini untuk mengembangkan iman itu merupakan satu keharusan. Semoga Tuhan memberkati. Amin.


Смотрите видео Perumpamaan Tentang Talenta - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 33, 19 November 2023. онлайн без регистрации, длительностью часов минут секунд в хорошем качестве. Это видео добавил пользователь Bernardus Raho 17 Ноябрь 2023, не забудьте поделиться им ссылкой с друзьями и знакомыми, на нашем сайте его посмотрели 404 раз и оно понравилось 32 людям.