MINGGU PASKA KE 6
YOH 15:9-17
INILAH PERINTAH-KU,
SUPAYA KAMU SALING MENGASIHI
Seturut tradisi diceriterakan bahwa Yohanes sudah sangat tua, dia tidak sanggup lagi memberikan khotbah yang panjang-panjang. Khotbahnya menjadi sangat. Bahkan cuma satu kalimat saja yakni: “Anak-anakku hendaknya kamu mengasihi satu sama lain”. Setiap kali ibadat bersama, khotbahnya cuma-cuma itu saja: “Anak-anakku hendaknya kamu mengasihi satu sama lain”. Para murid yang sudah mulai bosa dengan khotbah yang sama terus menerus memberikan diri untuk bertanya: “Mengapa khotbah Bapak cuma yang itu-itu saja.” Dengan tenang Yohanes menjawab: “Anak-anakku hendaknya kamu mengasihi satu sama lain. Lakukanlah itu dan itu sudah cukup.”
********
Dalam beberapa Minggu terakhir ini, bacaan ketiga selalu diambil dari Injil Yohanes. Tidak ada Injil yang merefleksikan cinta atau agape secara mendalam selain Injil Yohanes. Bagi Yohanes, ajaran Yesus yang paling penting adalah cintakasih. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu”.
*********
Perintah cintakasih yang diajarkan oleh Yesus ini, bukanlah sesuatu yang baru karena di dalam Perjanjian Lama, sudah ada perintah seperti itu. Di dalam Kitab Ulangannya, misalnya, kita mendengar “Dengarlah hai Israel, Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri” (Ul. 6:4-5).
Kalau begitu, apakah yang baru di dalam perintah cintakasih yang diperintahkan oleh Yesus itu? Sejauh yang dimaksudkan bahwa kita harus mencintai Allah, maka tentu tidak ada hal yang baru. Semua itu sudah dikatakan di dalam Perjanjian Lama. Namun, hal yang baru di dalam perintah itu adalah ukuran dari cintakasih itu. Kita harus mencintai Allah sebanyak Allah mencinta kita. Kita harus mencintai Yesus sebanyak Yesus mencintai kita. Hal itu ditegaskan oleh Yesus dalam Yohanes 13:34: “Supaya kamu saling mengasihi sebagaimana Aku telah mengasihi kamu” Di sinilah letaknya kekhasan cintakasih yang diajakan oleh Yesus di dalam Perjanjian Baru. Kita harus mengasihi Allah sebanyak Allah mengasihi kita dan mencintai satu sama lain dengan ukuran cinta Yesus. Ada satu lagu kharismatik yang dengan bagus melukiskan cinta ini: “O I love you with the love of the Lord – Aku mengasihi engkau dengan kasih seperti yang Tuhan telah tunjukkan.”
Cinta yang demikian mengandung banyak konsekuensi. Mencintai orang lain dengan cinta seperti cinta Yesus mengandung implikasi bahwa orang harus merendahkan diri sebagaimana Yesus telah merendahkan diri; orang harus mencintai orang-orang yang kecil sebagaimana Yesus telah mencintai orang-orang kecil dan pinggiran; orang harus berkorban sebagaimana Yesus telah berkorban; orang harus rela mengampuni sebagaimana Yesus telah mengampuni; orang harus harus rela menderita sebagaimana Yesus telah rela menderita untuk kepentingan banyak orang, dan lain-lain sebagaimana ditulis dalam Injil.
*********
Hukum terbesar di dalam agama Kristen adalah cintakasih. Cinta terhadap Tuhan dan cinta terhadap sesama. Cinta terhadap Tuhan mesti dinyatakan dalam cinta terhadap sesama. Camilo Torres, seorang Imam pejuang revolusioner dari Amerika Latin pernah berucap: “Saya memilih kekristenan karena saya merasakan bahwa di dalamnya saya menemukan cara yang terbaik untuk melayani sesama. Saya ingin menjadi Imam karena saya ingin mengabdikan seluruh hidupku untuk mencintai sesama.” Sebagai orang-orang Kristen, kita hendaknya memancarkan cinta Kristus kepada sesama. Sebagaimana Kristus telah mencinta kita, hendaknya kitapun mencintai satu sama lain dengan cinta Kristus. Tuhan memberkati kita. Amen.
Смотрите видео Inilah Perintah-Ku Supaya Kamu Saling Mengasihi - Renungan Inspiratif Minggu Paskah 6, 05 Mei 2024. онлайн без регистрации, длительностью часов минут секунд в хорошем качестве. Это видео добавил пользователь Bernardus Raho 03 Май 2024, не забудьте поделиться им ссылкой с друзьями и знакомыми, на нашем сайте его посмотрели 460 раз и оно понравилось 39 людям.