MINGGU BIASA KE-17
1Raj. 3:5.7-12; Rm. 8:28-30
Mat. 13:44-52
BERKORBAN DEMI HARTA TERPENDAM
Pernah diceritakan tentang seorang ibu rumah tangga sederhana dari Skotlandia yang sangat susah hidupnya walaupun dia mempunyai seorang anak yang bekerja di luar negeri. Para tetangga sering kali harus membantu dia guna meringankan sedikit beban hidupnya. Pada suatu hari seorang teman dekat ibu itu menganjurkan kepadanya supaya dia mengirimkan surat kepada anak yang bekerja di luar negeri dan memintanya mengirimkan uang guna meringankan beban hidupnya. Ibu itu menjawab: “Oh ... kendati saya tidak mengirimkan surat, tetapi hampir setiap bulan anak saya itu mengirimkan surat kepada saya disertai dengan gambar-gambar yang aneh”. Tetangga itu penasaran. Apa yang dimaksudkan itu dengan gambar-gambar yang aneh. Lalu dia meminta ibu itu untuk menunjukkan gambar-gambar itu kepadanya. Ibu itu pun pergi ke kamar dan mengambil kitab suci yang selalu dibacanya setiap hari. Dia membuka lembaran-lembaran kitab suci itu dan mengambil gambar-gambar tersebut dan menyerahkannya kepada tetangganya. Tetangganya mengamat-amati. Ternyata apa yang dimakudkan dengan gambar-gambar aneh oleh ibu itu adalah uang yang dikirim dalam bentuk cek oleh putranya. Jumlahnya sangat banyak. Ternyata selama itu dia memiliki harta terpendam yang tidak disadarinya. Beruntunglah tetangganya itu adalah orang yang baik. Dia menguangkan cek-cek itu dan memberikannya kepada ibu itu.
**********
Sama seperti ibu di dalam cerita tersebut, banyak petani pada masa Yesus yang tidak menyadari harta terpendam yang ada di ladang-ladang mereka. Dalam Injil hari ini, Yesus membandingkan kerajaan Allah dengan dua hal. Pertama, Yesus membandingkan kerajaan Allah itu dengan harta terpendam yang ditemukan orang di ladang, dan karena sukacitanya dia menjual semua harta kekayaannya supaya dapat membeli ladang tempat harta terpendam tersebut. Kedua, Yesus juga membandingkan kerajaan Allah itu dengan mutiara yang indah. Guna membeli mutiara yang indah itu, si pedagang menjual segala sesuatu yang dimilikinya agar dia dapat membeli mutiara yang berharga tersebut. Di dalam kedua perumpamaana itu, kerajaan Allah dilihat sebagai sesuatu yang sangat berharga sehingga orang mau mengorbankan segala sesuatu yang dimilikinya asalkan dia bisa memiliki kerajaan Allah tersebut.
**********
Ibu dalam cerita tadi tidak menyadari harta terpendam yang dimilikinya. Demikian juga banyak petani di Palestina yang tidak menyadari harta terpendam yang ada di ladang-ladang mereka. Sama seperti ibu dan petani-petani itu, kita juga mungkin tidak menyadari harta terpendam yang ada dalam diri kita. Harta terpendam itu adalah iman kita akan kehidupan kekal yang belum tentu dimiliki oleh orang-orang lain. Marilah kita selalu berusaha untuk mengorbankan apa saja asalkan iman kita bertumbuh dan berkembang. Tuhan memberkati kita. Amin.
Смотрите видео Berkorban Demi Harta Terpendam - Renungan Inspirtif Minggu Biasa ke 17, 30 Juli 2023. онлайн без регистрации, длительностью часов минут секунд в хорошем качестве. Это видео добавил пользователь Bernardus Raho 27 Июль 2023, не забудьте поделиться им ссылкой с друзьями и знакомыми, на нашем сайте его посмотрели 466 раз и оно понравилось 39 людям.