HARI TRITUNGGAL MAHAKUDUS
Ul. 4:32-34.39-40; Rm. 8:14-17
Mat. 28:16-20
TERPUJILAH ALLAH TRITUNGGAL
Ketika kapal seorang Uskup berlabuh di sebuah pulau terpencil selama kurang lebih sehari, ia bermaksud menggunakan hari itu sebaik-baiknya. Ia berjalan-jalan menyusuri pantai dan menjumpai tiga orang nelayan yang sedang memperbaiki pukat. Dalam bahasa Inggris yang sepotong-potong mereka menerangkan bahwa berabad-abad sebelumnya nenek moyang mereka telah dibaptis oleh para misionaris. “Kami adalah orang Kriten”, kata mereka sambil dengan bangga menunjukkan dada.
Uskup itu amat terkesan. “Apakah kamu tahu doa Bapa Kami?”, tanya Bapak Uskup. Mereka menjawab: “Kami belum pernah mendengar doa semacam itu. Bapak uskup terkejut sekali dan berkata dalam hati: “Bagaimana mereka ini dapat menyebut dirinya Kristen kalau mereka tidak mengenal sesuatu yang begitu mendasar seperti doa Bapa Kami. Maka ia bertanya lagi, lantas, apa yang kamu ucapkan kalau kamu berdoa? Ketiga orang itu menjawab: “Kami memandang ke langit dan berdoa ’kami bertiga, Kamu bertiga kasihanilah kami’. Uskup merasa heran dengan doa yang ganjil itu. Maka pada hari itu ia mengajarkan mereka doa Bapa Kami. Sebelum meninggalkan tempat itu, Bapak Uskup menguji mereka dan merasa puas bahwa mereka bisa mendoakan Bapa Kami secara lengkap.
Beberapa bulan kemudian kapal Bapak Uskup kembali melewati pulau itu. Ketiga orang itu tiba-tiba muncul di situ lagi. Mereka senang sekali dan berkata: ”Bapak Uskup, kami senang sekali bisa bertemu dengan Bapak Uskup lagi. Kami dengar kapal Bapak uskup datang sehingga kami buru-buru kemari. Tetapi Bapak Uskup bertanya kepada mereka: “Apakah kamu masih ingat doa yang saya ajarkan?” Mereka menjawab: “Bapak Uskup, kami sungguh-sungguh menyesal. Kami sudah lupa doa yang bagus itu. Ajarilah kami sekali lagi doa itu. Mendengar itu, Bapak uskup sedikit kecewa, tetapi kemudian dia berkata: ”Sudahlah, pulang saja dan setiap kali kamu berdoa katakan saja, ‘kami bertiga, Kamu bertiga,kasihanilah kami”.
***********
Ketiga nelayan itu dengan bangga mengakui diri sebagai orang-orang Kristen, tetapi ketika ditanyakan mengenai doa yang mereka tahu, mereka hanya bisa dengan kata-kata sederhana: kami bertiga, Kamu bertiga, kasihanilah kami”. Hanya dengan doa itu mereka sudah menunjukkan diri sebagai orang Kristen. Mungkin mermang doa itu tidak terlalu lengkap, namun di dalamnya terkandung suatu kebenaran tentang kenyataan mengenai Allah Tritunggal, yakni tentang Satu Allah Tiga Pribadi. “Kamu bertiga” dalam doa tersebut dialamatkan kepada Allah Tritunggal.
********
Hari ini, kita merayakan Pesta Tritunggal Mahakudus, suatu misteri yang tidak terlalu gampang dimengerti. Ada orang yang berpikir tentang Allah Tritunggal di dalam istilah fungsi yang berbeda-beda. Di dalam keluarga, misalnya, seorang laki-laki adalah ayah untuk anak-anaknya, suami untuk isterinya, dan barangkali guru untuk murid-murid-Nya. Dia adalah orang yang sama tetapi memiliki fungsi yang berbeda-beda. Hal yang sama bisa dikatakan tentang Allah Tritunggal. Allah adalah satu tetapi dalam berhubungan dengan manusia, ia hadir dalam tiga Pribadi, yakni Bapa, Putera, dan Roh Kudus dengan fungsi yang berbeda-beda. Bapa adalah Pencipta, Putera adalah Penebus, dan Roh Kudus adalah Penghibur dan Pelanjut karya Yesus Kristus.
Kebenaran tentang ajaran Tritungal Mahakudus sudah lama dirangkul di dalam kehidupan Gereja. Para rasul membaptis orang-orang yang mau bergabung dengan Gereja dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Setiap Pribadi di dalam Tritunggal memunyai peran di dalam diri orang yang dibaptis. Bapa mencipta, Putera menebus, dan Roh Kudus memberi hidup baru kepada orang yang dibaptis. Selain itu Bapa, Putera, dan Roh Kudus menciptakan suatu persekutuan di dalam Allah Tritunggal. Sebagaimana ketiganya membentuk satu persekutuan, demikian hendaknya setiap orang Kristen membentuk persekutuan yang merupakan pancaran dari persekutuan yang di dalam Tritunggal Mahakudus.
********
Membentuk persekutuan mengandaikan bahwa kita menjauhkan segala bentuk ingat diri, supaya kita dapat menjadi pembagi dari cinta Allah Tritunggal kepada satu sama lain. Sebagaimana Allah yang esa bisa memainkan peran yang berbeda-beda terhadap manusia yakni sebagai Pencipta, Penebus, dan Penghibur, maka hendaknya orang-orang Kristen dapat melayani sesamanya dengan tugas mereka masing-masing sambil tetap menjaga persatuannya dengan Gereja. Maka di dalam hal ini, setiap orang Kristen hendaknya melihat tugas yang dilakukannya shari-hari sebagai bentuk pelayanan terhadap satu sama lain dalam kesatuan dengan Gereja. Tuhan memberkati kita. Amin.
Watch video Terpujilah Allah Tritunggal Mahakudus - Renungan Inspiratif Hari Raya Tritunggal Maha Kudus26/5/2024 online without registration, duration hours minute second in high quality. This video was added by user Bernardus Raho 24 May 2024, don't forget to share it with your friends and acquaintances, it has been viewed on our site 503 once and liked it 44 people.