Berkaca Pada Tokoh-Tokoh Di Balik Penyaliban Yesus - Minggu Palma, 24 Maret, 2024.

Published: 22 March 2024
on channel: Bernardus Raho
566
43

MINGGU PALMA
MK. 11:1-10; 14:1-15:47

BERKACA PADA TOKOH-TOKOH
DI BALIK PENYALIBAN YESUS

Di kalangan teman-temannya, Adolf Eichman – salah seorang pembantu dekat Adolf Hittler – adalah orang yang sangat ramah, tenang, dan bersahabat. Dia adalah seorang suami yang baik bagi isterinya dan ayah yang bertanggungjawab untuk anak-anaknya. Ia mencintai pekerjaannya dan patuh kepada hukum serta amat taat kepada pimpinannnya. Ia setia mengabdi kepada pemerintah dengan segala kemampuan yang ada padanya. Tetapi pekerjaan Eichman tidak tergolong pekerjaan yang biasa. Tugas utamanya adalah mengorganisir pembantaian massal orang-orang Yahudi. Dalam waktu yang relatif singkat dia berhasil membunuh enam juta orang Yahudi. Ketika beberapa tahun lalu ia ditangkap oleh Anggota Badan Intelijen Israel (Mossad) di Argentina, dia kelihatan sangat sehat dan normal. Hal itu sangat menakutkan karena dia tidak merasa bersalah sedikitpun. Dia menganggap apa yang telah dilakukannya yakni membunuh enam juta orang Yahudi sebagai tugas mulia. Karena itu, tidaklah mengherankan, kalau ia menganggap dirinya sebagai pahlawan negara.

*********

Sebagaimana Eichman, orang-orang yang menyalibkan Yesus seperti yang kita dengar di dalam Kisah Sengsara, mungkin bukan tergolong orang-orang yang jahat. Mereka barangkali merupakan seorang suami yang baik, ayah yang bertanggung-jawab, atau pemimpin yang ideal. Tetapi orang-orang yang telah dianggap ‘baik’ itu telah menyalibkan Yesus di kayu salib. Marilah kita melihat secara lebih dekat satu-dua tokoh yang berada di balik penyaliban Yesus itu dan dengan bercermin pada mereka, kita bisa melihat, entahkah kita juga telah turut terlibat menyalibkan Yesus.

Pertama, Kaum Farisi dan Ahli-Ahli Taurat: Mereka adalah orang-orang saleh yang mengabdikan seluruh hidupnya kepada pelaksanaan hukum taurat. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk studi Kitab Suci. Tetapi mereka terlalu percaya kepada kesalehan dirinya dan karena itu mereka melakukan kejahatan yang sulit dibayangkan. Banyak kejahatan pada masa ini dilakukan oleh orang-orang mengakui dirinya sebagai orang-orang beragama. Mereka tega membunuh orang lain atas nama agama.

Kedua, Pilatus. Bagi dia, keamanan adalah di atas segala-galanya. Dia tahu bahwa Yesus tidak bersalah. Tetapi dia takut kalau Yesus dilepaskan, maka pemimpin-pemimpin agama Yahudi akan menimbulkan kekacauan. Itulah sebabnya, dia mengabulkan tuntutan orang-orang Yahudi untuk menyalibkan Yesus. Pada masa ini, Pilatus masih tetap hidup dalam diri orang-orang yang mau melakukan apa saja, termasuk kejahatan sekalipun asal hal itu bisa mengamankan posisinya.

Ketiga, Yudas Iskariot. Dia adalah tipe orang yang mempunyai angan-angan tinggi, tetapi pada saat yang sama gampang frustrasi. Sifat yang demikian bisa terdapat pada siapa saja. Tetapi sifat yang demikian tidak harus membuatnya menyerahkan Yesus yang tidak bersalah untuk disalibkan. Sama seperti Yudas, banyak orang pada masa ini tega melakukan pembunuhan baik peembunuhan fisik maupun karakter demi keuntungan dirinya.

Keempat, para serdadu. Mereka itulah yang pada akhirnya menyalibkan Yesus. Mereka bisa membela diri dengan mengatakan bahwa mereka cuma melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka. Hal yang sama dikatakan oleh Eichman di depan pengadilan. Dia cuma melakukan apa yang telah digariskan oleh partainya. Tetapi hal itu sama sekali tidak mengurangkan kejahatan mereka menyalibkan Yesus. Sama seperti para serdadu itu, tidak jarang orang pada masa ini menyalahkan hukum, sistem, atau sesuatu yang berada di luar dirinya untuk kejahatan yang mereka lakukan. Dengan demikian mereka mencuci tangan atas kesalahan yang dilakukannya dan melemparkannya pada orang lain.
********

Dengan merayakan Minggu Palma, kita memasuki Pekan Suci, yakni sebuah pekan yang disiapkan secara khusus untuk merenungkan kembali makna penderitaan, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus. Selama Pekan Suci ini, mungkin kita akan mempersalahkah orang-orang Farisi dan ahli taurat, Pilatus, Kaifas, atau siapa saja yang telah menyebabkan penyaliban Yesus. Tetapi barangkali tidak pada tempatnya kalau kita cuma mempersalahkan mereka. Dalam cara tertentu, kita juga pasti telah turut menyebabkan Yesus disalibkan di Golgota. Bukankah Yesus itu hadir di dalam diri sesama, termasuk yang paling hina sekalipun? Oleh sebab itu, ketika kita bertindak tidak adil terhadap orang-orang lain atau melanggar hak-hak hidup orang lain atau mempersulit hidup orang lain, maka pada waktu itu juga, kita telah turut menyalibkan Yesus. Maka, semoga berkat perayaan ini, Tuhan berkenan mengmpuni kesalahan-kesalahan kita. Amen


Watch video Berkaca Pada Tokoh-Tokoh Di Balik Penyaliban Yesus - Minggu Palma, 24 Maret, 2024. online without registration, duration hours minute second in high quality. This video was added by user Bernardus Raho 22 March 2024, don't forget to share it with your friends and acquaintances, it has been viewed on our site 566 once and liked it 43 people.