PESTA TUBUH DAN DARAH KRISTUS
Kel. 24:3-8; Ibr. 9:11-15
Mrk. 14:12-16;22-26
INILAH TUBUHKU DAN DARAHKU
Pada suatu hari seorang anak muda yang tidak percaya akan kebenaran Ekaristi Kudus bertanya kepada pastor: “Pastor, bagaimana mungkin Yesus Kristus yang besar itu bisa hadir dalam Hosti yang begitu kecil?” Pastor itu menjawab: “Anda melihat pemandangan yang begitu luas di depan anda, sedangkan mata Anda begitu kecil. Kendati demikian, pemandangan yang begitu luas bisa tertampung di dalam mata Anda yang begitu kecil”. Tetapi orang yang kelihatannya belum puas itu kembali bertanya: “Bagaimana mungkin Yesus Kristus yang sama itu bisa hadir dalam ribuan Hosti yang begitu kecil?” Pastor itu menjawab: “Tak ada yang mustahil bagi Allah. Coba Anda pecahkan cermin, dan lihatlah pada setiap pecahan cermin itu. Di sana pada masing-masing pecahan cermin itu, Anda bisa melihat wajah Anda sendiri secara utuh. Demikian pula halnya dengan Yesus Kristus. Dia bisa hadir di dalam ribuan hosti yang kecil – bahkan yang sudah dipecah-pecahkan sekalipun – secara lengkap dan utuh.
*********
Bagi orang-orang bukan Kristen, kehadiran Yesus di dalam Ekaristi sulit diterima sebagaimana nyata di dalam pertanyaan anak muda tersebut. Tetapi kepercayaan kita terhadap Ekaristi Kudus tidak didasarkan pada kebenaran fisis melainkan pada perintah Yesus pada Perjamuan Malam Terakhir: “Inilah TubuhKu, inilah DarahKu, lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku
********
Injil hari ini tidak berbicara langsung mengenai kehadiran Yesus di dalam ekaristi kudus. Sebaliknya Injil hari ini berbicara tentang perjamuan Paskah yang diselenggarakan oleh Yesus bersama para murid-Nya. Bagian pertama Injil berisikan pertanyaan para murid tentang di mana mereka harus menyiapkan perayaan Paskah dan jawaban Yesus atas pertanyaan tersebut. Sedangkan bagian kedua Injil bercerita tentang bagaimana Yesus memberikan makna baru kepada perjamuan Paskah tersebut.
Injil hari ini tidak bisa dimengerti dengan baik kalau kita tidak memahami latar belakang perjamuan Paskah orang-orang Yahudi dan perjanjian Tuhan dengan orang-orang Israel di gunung Sinai sebagaimana kita dengar di dalam bacaan yang pertama hari ini. Di dalam bacaan pertama tadi, Yahwe mengadakan perjanjian dengan orang-orang Israel. Mereka berjanji untuk setia kepada perintah-perintah Yahwe dan sebagai imbalannya Yahwe akan melindungi mereka. Guna meneguhkan perjanjian tersebut, maka darah hewan korban disiram pada mazbah korban dan sebagiannya dipercikkan kepada bangsa Israel. Dalam adat-istiadat orang-orang Israel dan pada banyak bangsa, darah adalah lambang kehidupan.
Yesus memberi makna baru kepada perjamuan Paskah yang diadakan dengan para murid-Nya. Cawan yang mereka minum adalah lambang dari darah-Nya sendiri dan bukan lagi darah hewan yang disembelih. “Inilah Darah-Ku, darah perjanjian yang akan ditumpahkan bagi banyak orang.” Sebenarnya, kitalah yang seharusnya dikurbankan karena pelanggaran-pelanggaran yang telah kita lakukan, tetapi Yesus telah mengambil alih kurban itu untuk kita. Dalam Kitab Suci dikatakan bahwa “Dia disalibkan karena pelanggaran kita.” Darah yang ditumpahkan itu membuat kita dapat bersekutu kembali dengan Allah karena di dalam darah ada kehidupan.
*********
Di dalam Sakramen Ekaristi Mahakudus, kita sungguh-sungguh menyambut Tubuh dan Darah Kristus. Hosti Kudus yang kita terima bukanlah cuma lambang Yesus yang hadir melainkan Yesus sendiri. Hal ini menjadi sangat jelas kalau kita membaca Injil Yohanes ketika Yesus berbicara tentang “Roti Hidup”. Dalam salah satu kesempatan, Yesus berbicara: “Akulah roti hidup. Barang siapa makan Tubuh-Ku dan minum Darah-Ku dia akan memperoleh kehidupan yang kekal”. Waktu itu banyak dari murid Yesus mengundurkan diri karena ajaran Yesus terlalu keras. Hal itu berarti bahwa Yesus tidak mengatakan bahwa Tubuh dan Darah-Nya yang dimaksudkan-Nya itu bukan cuma simbol saja, melainkan sungguh-sungguh Tubuh dan Darah-Nya sendiri. Sebab ketika orang-orang itu meninggalkan Dia, Yesus tidak memanggil mereka kembali dan mengatakan Aku tidak bermaksud demikian. Tetapi karena Dia sungguh-sungguh memaksudkannya, maka Dia membiarkan mereka pergi.
Maka ketika mengikuti perayaan Ekaristi, kita hendaknya sadar bahwa kita mengikuti sebuah perjamuan yang diundang oleh Yesus sendiri di mana Dia sendiri akan memberikan Diri-Nya sendiri dalam rupa roti dan anggur. Sebagai orang-orang yang diundang untuk mengikuti perjamuan, kita tidak mungkin meninggalkan rumah tanpa pamit dulu dengan tuan rumah. Demikianpun pada waktu misa. Kita tidak boleh pulang begitu saja sebelum pamit dengan tuan rumah yakni ketika imam memberikan berkat penutup yang disempurnakan dengan lagu penutup. Tuhan memberkati kita. Amin.
Watch video Inilah TubuhKu dan DarahKu-Renungan Inspiratif Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, 2 Juni 2024. online without registration, duration hours minute second in high quality. This video was added by user Bernardus Raho 31 May 2024, don't forget to share it with your friends and acquaintances, it has been viewed on our site 537 once and liked it 48 people.