MINGGU BIASA KE-23
Yeh. 33:7-9; Rm. 13:8-10
Mat. 18:15-20
TEGURAN PERSAUDARAAN
Pernah diceritakan tentang salah satu korban kejahatan kemanusiaan Nazi Hitler yang selamat dari Kamp Konsentrasi Ravenbruck. Namanya Nona Corrie Ten Boom. Dia sulit melupakan apa yang pernah dialaminya selama berada di Kamp Konsentrasi, tempat orang-orang Yahudi ditahan sebelum mereka dibunuh. Pada waktu itu ada 95.000 perempuan yang dibunuh di Kamp tersebut. Dia tidak pernah bisa melupakan hari-hari dan malam-malam yang sangat menegangkan di mana para tentara bisa mengambil siapa saja dari antara mereka lalu dibunuh atau dibakar hidup-hidup. Setiap saat dia memperhatikan asap mengepul keluar dari tempat pembakaran mayat orang-orang Yahudi. Tidak lama kemudian Hitler kalah dan Corrie bebas. Pada tahun 1947, Corrie mensyeringkan pengalaman di salah satu gereja di Muenchen tentang pengalaman-pengalaman getir selama berada di Kamp Konsentrasi Ravenbruck.
Setelah Misa selesai, seorang laki-laki tinggi mendekatinya dan berkata sambil mengulurkan tangan ke depan. Orang itu adalah bekas tentara Nazi. Dia berkata kepada Corrie: “Aku telah bertobat dan saya percaya bahwa Tuhan telah mengampuni aku. Sekarang, aku ingin mendengar sendiri dari mulut Nona: Apakah Nona juga mau mengampuni aku?” Kejengkelan, kebencian, kemarahan berkecamuk di dalam hati Corrie. Bisakah ia memaafkan orang ini? Dia berdiam diri sejenak, lalu berdoa, Tuhan tolonglah aku”. Kemudian dia berkata dalam hati: “Aku harus memberanikan diri mengangkat tanganku dan menjabat tangan orang ini.” Sesudah itu dia menatap mata orang itu, mengulurkan tangannya ke depan dan menjabat tangan orang itu. Pada waktu itu, ia tak kuat membendung air matanya. Dia menangis. Kemudian dia berkata kepada orang itu: “Ya, saudaraku! Aku juga memaafkan engkau dengan segenap hatiku”.
********
Sementara itu di dalam Injil Yesus mengajarkan para murid-Nya tentang cara menegur saudara yang berbuat dosa. “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia tidak mendengarkan engkau bawalah satu atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan lagi. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikan soalnya kepada jemaat … dan seterusnya”. Sebagai orang-orang Kristen, kita tidak bisa bersikap netral dan tinggal diam saja kalau kita melihat salah seorang anggota umat berbuat kesalahan. Kejahatan harus dilawan. Seseorang berdosa tidak saja dengan melakukan kejahatan tetapi bisa juga karena dia tidak melakukan apa-apa untuk melawan kejahatan itu. Sesungguhnya kejahatan merajalela karena banyak orang baik tidak bersikap dan bertindak tegas melawan kejahatan.
Di pihak lain, kita harus mengakui bahwa menasihati saudara yang berbuat dosa bukanlah hal yang gampang dan Injil hari ini juga mengakui hal itu. Apabila teguran di bawah empat mata itu gagal, maka Injil hari ini menganjurkan supaya kita memanggil satu atau dua saudara yang lain guna mendekati saudara yang tidak mau bertobat itu. Kesaksian penuh persaudaraan dari dua atau tiga orang saudara mungkin akan lebih efektif meyakinkan orang itu. Tetapi kalau usaha ini gagal, maka hendaknya seluruh jemaat berusaha mengembalikan orang itu ke jalan yang benar. Tetapi kalau semua usaha itu tidak berhasil, maka kita boleh menganggap orang itu sebagai orang yang berada di luar jemaat, dan kita tidak mempunyai tanggung jawab lagi memperbaiki hidupnya. Kita hanya bisa memberi maaf kepadanya dan sesudah itu, Allah tidak akan mempersalahkan kita.
***********
Dalam arti tertentu, teguran persaudaraan adalah satu panggilan dan tugas. Setiap kita dipanggil untuk memperingati satu sama lain akan dosa yang diperbuat. Pada umumnya kita tidak mau melakukan hal itu, karena kita tidak ingin terlibat dalam konflik. Kita tidak mau menanggung risiko dari perbuatan baik yang ingin kita lakukan. Hal ini sekali lagi menunjukkan bahwa perbuatan baik selalu menuntut pengorbanan. Di sana harus ada penyangkalan diri. Tetapi apa pun kesulitannya, Injil memanggil kita untuk melaksanakan tugas mulia ini demi kesalamatan orang itu dan kebaikan bersama. Mungkin baik kalau kita camkan nasihat dari Kitab Amsal, “Lebih baik teguran yang nyata daripada kasih yang tersembunyi” (Ams. 27:5). Tuhan memberkati kita. Amin.
Watch video Teguran Persaudaraan - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 23, 10 September 2023. online without registration, duration hours minute second in high quality. This video was added by user Bernardus Raho 08 September 2023, don't forget to share it with your friends and acquaintances, it has been viewed on our site 488 once and liked it 33 people.