mengenal sejarah dan perjuangan pahlawan di taman monument Palagan Sambi

Published: 01 January 1970
on channel: Paulosche
84
1

Monumen Palagan Sambi merupakan sebuah monumen yang terletak di pusat Kota Pangkalan Bun, tepat berdampingan dengan Taman Bundaran Pancasila di Jl. Iskandar. Monumen ini merupakan monumen yang dibangun untuk menghormati dan mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Selain prasasti, juga terdapat diorama atau kisah yang di gambarkan dalam sebuah relief. Dalam relief tersebut menceritakan perjuangan pasukan Angkatan Udara (AU) dalam melawan penjajahan Belanda, dan tak kalah pentingnya adalah sebuah pesawat yang di abadikan di tengah tanah lapang yang ada di halaman pendopo, itulah pesawat yang di gunakan oleh para pejuang untuk pertama kali ke daerah ini guna mengusir penjajah Belanda.
Kisah ini berawal dari sebuah peristiwa yang terjadi sekitar 75 tahun silam, tepatnya pada tanggal 17 Oktober 1947. Kala itu, usia NKRI kurang dari 3 tahun, namun di waktu yang sama kembali mendapat ancaman penjajahan lewat Agresi Militer Belanda.

Sebab di masa itu pengaruh Belanda di Kalimantan masih kuat, sehingga perlu disusun taktik gerilya bersama pejuang di daerah, sekaligus membuka pemancar radio sebagai sarana komunikasi.
Untuk membebaskan pulau kalimantan, Gubernur Kalimantan yang kala itu, Ir Mohammad Noor meminta Pimpinan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AURI), Suryadarma melatih para pemuda kalimantan.Di Monumen ini berupa pesawat terbang yang di gunakan pada waktu itu yaitu pesawat C4 Dakota RI-002, pesawat ini di topang oleh sebuah pondasi penyangga beton yang berdiri kokohdi atas pelataran seluas 120 Meter ( 10 x 12 m ).

Sebanyak 13 orang akhirnya terpilih untuk menjalankan misi berangkat ke kalimantan. Diblokadenya jalur laut dan sungai oleh tentara NICA, membuat satu-satunya upaya infiltrasi mau tidak mau harus dilakukan melalui jalur udara.

Adapun ketigabelas pasukan yang diberangkatkan tersebut yaitu Kapten Hari Hadisoemantri, Letda Iskandar, Serma Kosasih, Kapten FM Soejoto, Bachri, J Bitak, C Willem, Imanuel Nuhan, Mika Amirudin, Ali Akbar, Letda M Dachlan, JH Darius, dan Marawi. Pasukan ini dipimpin oleh Tjilik Riwut.
Tepat pada waktu dini hari, pasukan ini kemudian bertolak dari Lanud Maguwo (Yogyakarta) menuju kalimantan dengan menaiki pesawat RI-002 yang dipiloti oleh Robert Earl Freeberg, pilot berkebangsaan Amerika Serikat.

Memasuki waktu subuh, pesawat RI-002 telah mencapai langit kalimantan. Awalnya mereka direncanakan terjun di Lapangan Sepanbiha, Rantau Pulut (kini Seruyan). Namun lantaran kondisi hari masih gelap, ketigabelas pasukan penerjun terpaksa harus mendarat di sekitar Kampung Sambi, Kotawaringin (kini Kotawaringin Barat).

“Akan tetapi 10 menit kemudian di sebelah bukit kecil yang dimaksudkan itu kami tidak ada melihat suatu apapun kampung atau lapangan,” kenang Tjilik Riwut dalam bukunya, Kalimantan Memanggil. Pendaratan tersebut tidak mudah, beberapa di antara pejuang bahkan sempat tersangkut di rerimbunan pohon yang menjulang. Kendati demikian, mereka semua berhasil selamat.

Setelah 35 hari bertahan di lebatnya hutan kalimantan, keberadaan mereka terendus juga oleh tentara NICA. Tentara NICA langsung menyerbu ke lokasi dan menghujani mereka dengan peluru.
Akibat peristiwa ini membuat tiga orang penerjun gugur. Mereka adalah Iskandar, Achmad Kosasih, dan Hari Hadisumantri. Suyoto tertawan, sementara sisa pasukan yang selamat langsung menyelamatkan diri.
Sebagai bentuk apresiasi sekaligus pengingat sejarah, nama Iskandar kini diabadikan menjadi nama Pangkalan Udara (Lanud) Iskandar di Kota Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Tak hanya itu, peristiwa penerjunan pertama di Sambi ini menjadi cikal bakal hari lahirnya pasukan elit TNI AU Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), yang sebelumnya sempat bernama Kopaskhas.
Sementara pesawat RI-002 yang digunakan oleh pasukan penerjun, kini berada di tengah kota Pangkalan Bun, berdiri kokoh tak jauh dari Bundaran Pancasila.

#palagansambi
#pangkalanbun
#pangkalanbunhits


Watch video mengenal sejarah dan perjuangan pahlawan di taman monument Palagan Sambi online without registration, duration hours minute second in high quality. This video was added by user Paulosche 01 January 1970, don't forget to share it with your friends and acquaintances, it has been viewed on our site 8 once and liked it people.